Green lifestyle

see many informations here !

Rabu, 08 Juni 2011

Energi Hybrid , Apakah itu ?




Belakangan ini mungkin kita sering dengar atau bahkan lihat di iklan media mengenai mobil Hybrid (Hybrid Cars) tapi mungkin sebagian dari kita masih bertanya-tanya apaan sih itu?? Apa keuntungannya?
Mobil Hybrid itu sendiri adalah hanya sebuah sebutan dimana semua kendaraan yang menggunakan 2 sumber daya maka disebut mobil Hybrid, dalam hal mobil Hybrid menggunakan 2 sumber yaitu bensin dan baterai isi ulang.
Secara garis besar, karaketeristik mobil Hybrid adalah sebagai berikut:
Terdiri dari 2 mesin yaitu mesin yang menggunakan bensin sebagai sumber daya dan mesin yang menggunakan baterai isi ulang.
Biasanya mesin dibuat lebih kecil dari mobil-mobil yang ada saat ini untuk mengakomodasi 99% waktu perjalanan pada saat tidak melalui tanjakan atau sedang "ngebut".
Pada saat mobil berhenti seperti lampu merah maka secara otomatis mesin yang menggunakan bensin akan mati dan digantikan dengan mesin yang menggunakan baterai isi ulang tersebut.
Mobil dibuat lebih ringan dan aerodinamis sehingga dapat lebih meringankan kerja mesin mobil yang menggunakan baterai.


Pro dan kontra:
- Mengurangi polusi karena dengan pemakaian baterai isu ulang, gas emisi yang dikeluarkan adalah nol.
- Tentu saja lebih irit bahan bakar dan bisa dibayangkan dengan kondisi di Jakarta yang tidak pernah tidak macet, berapa banyak "uang bensin" yang bisa dapat anda hemat?
- Untuk anda yang menyukai "kebut-kebutan" mungkin mobil Hybrid bukan pilihan ideal anda.:-)
- Agak sedikit merepotkan karena anda harus menyishikan waktu anda untuk mengisi ulang baterai mobil.
- Keterbatasan jarak tempuh mengingat mobil Hybrid menggunakan baterai isi ulang.

SMK WIKRAMA dan Go Greennya



Saat Kota Bogor tak memiliki terobosan baru untuk menggerakkan masyarakat agar peduli lingkungan, SMK Wikrama menjadi sekolah Go Green 2005, sekolah yang terletak di Kecamatan Bogor Timur ini mampu memberdayakan siswa untuk peduli lingkungan. Misalnya melalui memberdayakan komposting, daur ulang , sampai biopori yang saat ini belum populer ditelinga masyarakat.
Saat Kota Bogor tak memiliki terobosan baru untuk menggerakkan masyarakat agar peduli lingkungan, SMK Wikrama menjadi sekolah Go Green 2005, sekolah yang terletak di Kecamatan Bogor Timur ini mampu memberdayakan siswa untuk peduli lingkungan. Misalnya melalui memberdayakan komposting, daur ulang , sampai biopori yang saat ini belum populer ditelinga masyarakat.
Uniknya, siswa mendapatnya kebebasan berkreasi mendaur ulang berbagai barang tak terpakai. Ide pun mengalir deras diluar dugaan para guru.
Uniknya, siswa mendapatnya kebebasan berkreasi mendaur ulang berbagai barang tak terpakai. Ide pun mengalir deras diluar dugaan para guru.
Menurut Kordinator Kesehatan dan Lingkungan SMK Wikrama Catur Budi Cahyono, hasil kreasi daur ulang ini meliputi tas, dompet sampai jas hujan yang terbuat dari plastik minuman mineral pun disulap menjadi pot kecil atau polybag.
Untuk menggali potensi ini, maka pihak sekolah meminta siswa untuk memilah sampah di rumah. “Nanti dibawa kesini dan kita kreasikan,” ujar Catur.
Biasanya, materi ini dilakukan pada mata pelajaran IPA. Bahkan, kreasinya ini memikat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
Tak hanya itu, siswa pun belajar vertikultur. “Kita mendidik siswa untuk bertanam apapun yang mereka suka kendati tanah terbatas,” kata pria yang hobi memancing ini.
Nah, biopori adalah aktivitaas rutin lainnya. Kendati masih kurang populer, tapi manfaatnya banyak. Selain untuk sumur resapan juga bermanfaat untuk komposting. “Kami juga melakukan kegiatan komposting alami yang membutuhkan waktu 40 hari, “ tandas catur.
Menurutnya seluruh kegiatan ini berfungsi untuk mendidik siswa tak hanya cerdas dan pintar. “Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang mencintai lingkungan, “ tukasnya.
Menurut Kordinator Kesehatan dan Lingkungan SMK Wikrama Catur Budi Cahyono, hasil kreasi daur ulang ini meliputi tas, dompet sampai jas hujan yang terbuat dari plastik minuman mineral pun disulap menjadi pot kecil atau polybag.
Untuk menggali potensi ini, maka pihak sekolah meminta siswa untuk memilah sampah di rumah. “Nanti dibawa kesini dan kita kreasikan,” ujar Catur.
Biasanya, materi ini dilakukan pada mata pelajaran IPA. Bahkan, kreasinya ini memikat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
Tak hanya itu, siswa pun belajar vertikultur. “Kita mendidik siswa untuk bertanam apapun yang mereka suka kendati tanah terbatas,” kata pria yang hobi memancing ini.
Nah, biopori adalah aktivitaas rutin lainnya. Kendati masih kurang populer, tapi manfaatnya banyak. Selain untuk sumur resapan juga bermanfaat untuk komposting. “Kami juga melakukan kegiatan komposting alami yang membutuhkan waktu 40 hari, “ tandas catur.
Menurutnya seluruh kegiatan ini berfungsi untuk mendidik siswa tak hanya cerdas dan pintar. “Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang mencintai lingkungan, “ tukasnya.

Penyebab Global Warming



Sejak dikenalnya ilmu mengenai iklim, para ilmuwan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di Bumi selalu berubah. Dari studi tentang jaman es di masa lalu menunjukkan bahwa iklim bisa berubah dengan sendirinya, dan berubah secara radikal. Apa penyebabnya? Meteor jatuh? Variasi panas Matahari? Gunung meletus yang menyebabkan awan asap? Perubahan arah angin akibat perubahan struktur muka Bumi dan arus laut? Atau karena komposisi udara yang berubah? Atau sebab yang lain?

Sampai baru pada abad 19, maka studi mengenai iklim mulai mengetahui tentang kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca, yang bisa mempengaruhi iklim di Bumi. Apa itu gas rumah kaca?
Sebetulnya yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’, adalah suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C, atau kalau tidak, maka tentu saja tidak akan ada kehidupan di muka Bumi ini.
Pada sekitar tahun 1820, bapak Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi merah-infra yang seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).
Tiga puluh tahun kemudian, bapak Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang. Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.
Semenjak penemuan Fourier, Tyndall dan Arrhenius tersebut, ilmuwan semakin memahami bagaimana gas rumah kaca menyerap radiasi, memungkinkan membuat perhitungan yang lebih baik untuk menghubungkan konsentrasi gas rumah kaca dan peningkatan Temperatur. Jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatduakan saja, maka temperatur bisa meningkat sampai 1°C.
Tetapi, atmosfer tidaklah sesederhana model perhitungan tersebut, kenyataannya peningkatan temperatur bisa lebih dari 1°C karena ada faktor-faktor seperti, sebut saja, perubahan jumlah awan, pemantulan panas yang berbeda antara daratan dan lautan, perubahan kandungan uap air di udara, perubahan permukaan Bumi, baik karena pembukaan lahan, perubahan permukaan, atau sebab-sebab yang lain, alami maupun karena perbuatan manusia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan, atmosfer yang ada menjadi lebih panas, dengan atmosfer menyimpan lebih banyak uap air, dan menyimpan lebih banyak panas, memperkuat pemanasan dari perhitungan standar.
Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri, itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e (ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 – yang menyatakan rasio jumlah molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.
Lalu, jika memang terjadi pemanasan, sebagaimana disebut; yang kemudian dikenal sebagai pemanasan global, (atau dalam istilah populer bahasa Inggris, kita sebut sebagai Global Warming): Apakah merupakan fenomena alam yang tidak terhindarkan? Atau ada suatu sebab yang signfikan, sehingga menjadi ‘populer’ seperti sekarang ini? Apakah karena Al Gore dengan filmnya “An Inconvenient Truth” yang mempopulerkan global warming? Tentunya tidak sesederhana itu.
Perlu kerja-sama internasional untuk bisa mengatakan bahwa memang manusia-lah yang menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) tahun 2007, menunjukkan bahwa secara rata-rata global aktivitas manusia semenjak 1750 menyebabkan adanya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca dan aerosol akibat radiasi Matahari dan keseluruhan permukaan Bumi mempengaruhi keseimbangan energi sistem iklim. Dalam besaran yang dinyatakan sebagai Radiative Forcing sebagai alat ukur apakah iklim global menjadi panas atau dingin (warna merah menyatakan nilai positif atau menyebabkan menjadi lebih hangat, dan biru kebalikannya), maka ditemukan bahwa akibat kegiatan manusia-lah (antropogenik) yang menjadi pendorong utama terjadinya pemanasan global (Gb.1).
global warming
Dari gambar terlihat bahwa karbon-dioksida adalah penyumbang utama gas kaca. Dari masa pra-industri yang sebesar 280 ppm menjadi 379 ppm pada tahun 2005. Angka ini melebihi angka alamiah dari studi perubahan iklim dari masa lalu (paleoklimatologi), dimana selama 650 ribu tahun hanya terjadi peningkatan dari 180-300 ppm. Terutama dalam dasawarsa terakhir (1995-2005), tercatat peningkatan konsentrasi karbon-dioksida terbesar pertahun (1,9 ppm per tahun), jauh lebih besar dari pengukuran atmosfer pada tahun 1960, (1.4 ppm per tahun), kendati masih terdapat variasi tahun per tahun.
Sumber terutama peningkatan konsentrasi karbon-dioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan, pembakaran hutan, mencairnya es). Peningkatan konsentrasi metana (CH4), dari 715 ppb (part per billion= satu per milyar) di jaman pra-industri menjadi 1732 ppb di awal 1990-an, dan 1774 pada tahun 2005. Ini melebihi angka yang berubah secara alamiah selama 650 ribu tahun (320 – 790 ppb). Sumber utama peningkatan metana pertanian dan penggunaan bahan bakar fosil. Konsentrasi nitro-oksida (N2O) dari 270 ppb – 319 ppb pada 2005. Seperti juga penyumbang emisi yang lain, sumber utamanya adalah manusia dari agrikultural. Kombinasi ketiga komponen utama tersebut menjadi penyumbang terbesar pada pemanasan global.
Kontribusi antropogenik pada aerosol (sulfat, karbon organik, karbon hitam, nitrat and debu) memberikan efek mendinginkan, tetapi efeknya masih tidak dominan dibanding terjadinya pemanasan, disamping ketidakpastian perhitungan yang masih sangat besar. Demikian juga dengan perubahan ozon troposper akibat proses kimia pembentukan ozon (nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon) berkontribusi pada pemanasan global. Kemampuan pemantulan cahaya Matahari (albedo), akibat perubahan permukaan Bumi dan deposisi aerosol karbon hitam dari salju, mengakibatkan perubahan yang bervariasi, dari pendinginan sampai pemanasan. Perubahan dari pancaran sinar Matahari (solar irradiance) tidaklah memberi kontribusi yang besar pada pemanasan global.
Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa memang manusia yang berperanan bagi nasibnya sendiri, karena pemanasan global terjadi akibat perbuatan manusia sendiri. Lalu bagaimana dampak Global Warming bagi kehidupan? Alur waktu prediksi dan dampak dari perspektif sains dapat dibaca pada bagian kedua tulisan ini.

Solusi Teknologi Ramah Lingkungan - ASUS Designo ML

ASUS, produsen komputer jinjing dan motherboard terkemuka di dunia, memperkenalkan tiga monitor LED, ASUS Designo ML terbaru, berteknologi panel IPS (in-plane switching) dan VA (vertical alignment), yang dirancang sangat ramping.

ML229H 21,5", ML239H 23", dan ML249H 24", tiga produk terbaru ASUS itu didesain istimewa sehingga bisa memberikan sudut pandang 178 derajat dan rasion kontras 50.000.000: 1 sehingga memberikan tampilan yang lebih terang dalam frame yang tipis dan elegan.

Selain itu seri terbaru ASUS itu juga didukung oleh teknologi HDMI sehingga bisa memberikan tampilan HD yang lebih optimal dalam resolusi 1080p atau 1920 x 1080 dengan PC, Blu-Ray, dan konsol game, kata ASUS dalam siaran persnya baru-baru ini.

Menurut ASUS produknya itu, seprti para pendahulunya, sangat ramah lingkungan dengan menggunakan panel LED-backlit yang bebas merkuri dan dikemas dalam karton yang menggunakan 80 persen bahan daur ulang.

Monitor-monitor baru itu juga hemat energi karena kanya menggunakan 37,2 kilowatt per jam dan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 23,6 kilogram per tahun. Dengan dilengkapi Eco-Mode konsumsi energi juga berkurang sebesar 55 persen sehingga mengurangi besarnya tagihan listrik. 

Penanaman 2000 Pohon SMK WIKRAMA Bogor



 Menyambut hari bumi, Yayasan Pendidikan SMK Wikrama di Jalan Raya Tajur Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor menanam 2000 pohon produktif di kawasan Sungai Cibalok hingga pintui Tol Ciawi Rabu (4/5).
Aksi bertema “Dari Wikrama untuk bumi” ini dilandasi oleh keprihatinan akan semakin rusaknya sungai Cibalok menuju sungai Ciliwung yang terus mendangkal akibat erosi, pembuangan sampah yang tidak tepat serta berkurangnya debit air.

Kepala Sekolah SMK Wikrama, Ir. Itasia Sulvianti M.Si mengatakan, penanaman 2000 pohon itu, sebagai bentuk kepedulian siswanya terhadap kondisi alam yang sedang merosot akibat semakin kurangnya kepedulian masyarakat.
“ Ini juga dalam rangka menyambut tahun ke 3 sekolahnya menyandang gelar Sekolah Adiwiyata. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa bertahan seperti ini,” papar Ir Itasia.
Diakui Itasia, keberhasilan sekolahnya menyandang gelar sekolah Adiwiyata, juga karena peran media massa yang terus mempublikasi kegiatan bertema lingkunhgan yang dilakukan pihaknya.
“Pemkot Bogor, BPDAS, Kementrian Kehutanan RI, Rimbawan Muda Indonesia (RMI) dan media massa, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Yayasan Wikrama. Karena merekalah, kami bisa berdiri seperti sekarang dan menjadi sekolah berbasis lingkungan yang predikatnya tidak didapat sekolah lain,” ungkapnya. 

Selasa, 07 Juni 2011

Teknologi Ramah Lingkungan



Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat sumberdaya lingkungan (meliputi bahan baku material, energi dan ruang), dan karena itu juga sedikit mengeluarkan limbah (baik padat, cair, gas, kebisingan maupun radiasi) dan rendah risko menimbulkan bencana . Kita akan melihat contoh-contoh teknologi ini pada fokus pengembangan iptek nasional <span class="hidenpost">:


Pangan

Pola konsumsi paling ramah lingkungan adalah vegetarian. Dari bahan nabati yang sama, bila dikonsumsi langsung, manusia mendapatkan tujuh kali lipat nutrisi daripada jika bahan nabati itu digunakan untuk pakan ternak yang lalu dikonsumsi dagingnya.

Dapur modern yang rendah pemakaian energi (misalnya oven microwave) juga mestinya lebih ramah lingkungan. Demikian juga lemari pendingin yang bebas CFC. CFC adalah perusak lapisan ozon di atmosfir.

Masalah pangan juga terkait erat dengan sampah. Makanan kemasan memang praktis, tahan lama dan punya kelebihan dalam marketing. Namun banyak kemasan yang sebenarnya berlebihan dan tidak ramah lingkungan.

Saat ini sampah terbesar memang dari sektor pangan. Teknologi pengolah sampah, baik dari sisi pemisahan, daur ulang dan penghancuran jelas sangat diperlukan ketika volume sampah makin besar. Namun tentu lebih baik jika sampah ini dapat dihindari dengan mengubah pola kemasan pangan ke wadah pakai ulang. Dalam hal ini, teknologi bioproses untuk menghancurkan sampah dapat dipandang lebih ramah lingkungan daripada teknologi kimia.

Bioteknologi termasuk yang sangat diharapkan membantu menemukan bibit unggul tahan hama dan kekeringan yang pada lahan yang sama dapat menghasilkan pangan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Namun berbagai manipulasi transgenik membuat ketakutan tersendiri akan munculnya spesies baru yang justru dalam jangka panjang tidak ramah lingkungan.


Energi

Energi matahari adalah energi yang terramah lingkungan. Dibanding dengan mesin pengering, mengeringkan cucian di terik matahari itu ramah lingkungan, hanya perlu didesain saja jemuran yang praktis dan tidak membuat kesan kumuh. Demikian juga memanaskan air untuk mandi dengan menjemur air. Kalau dalam jumlah besar dan untuk disimpan memang perlu solar-collector lengkap dengan tankinya. Teknologinya sebenarnya sederhana dan murah, namun bisa cukup menghemat listrik atau gas, terutama untuk dunia perhotelan.

Dengan sistem ventilasi yang benar, desain gedung-gedung kita bisa menghemat penerangan maupun pendingin udara. Apalagi jika gaya pakaian kita menyesuaikan. Di Indonesia ini gaya busana yang latah meniru penjajah: untuk acara resmi kita pakai jas dan dasi, lantas agar tidak kegerahan, kita setel AC yang “sedingin kutub”, seakan kita memelihara pinguin di sana. Kita perlu berkaca dengan rekan-rekan kita sesama daerah tropis seperti Thailand atau Filipina, yang mengatur seragam dinas pegawai berupa T-shirt berkerah!

Di Jerman dan Jepang yang kesadaran lingkungan sudah tinggi banyak dikembangkan eco-house yang memadukan berbagai fungsi rumah secara maksimal. Dinding luar berselimut tanaman rambat. Atap berlapis solar panel. Aliran air dan udara dipikir masak-masak, misalnya air pemanas ruangan dapat dipakai mandi dan limbahnya dipakai menggelontor tinja. Septic-tank menghasilkan gas methan yang dapat dipakai menambah energi untuk dapur.

Rumah sakit di Berlin Jerman yang berselimut tanaman.


Indikator solar cell pada sebuah kantor di Kobe, Jepang. Solar cell mengirim 0,59 KW/m2


Solar panel terbesar di dunia, proyek GAIA di Jepang

Dulu, energi nuklir pernah dipandang sebagai energi ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi. Namun pendapat ini kini telah berubah. PLTN mensisakan masalah transportasi bahan nuklir dan tempat pembuangan limbah akhir yang sangat berresiko tinggi bagi lingkungan.

Yang kini digalakkan adalah teknologi biofuel dengan primadona micro-algae yang berpotensi menghasilkan 58.000 liter minyak/hektar (10x sawit). Sayang teknologinya masih disimpan negara maju, padahal Indonesia yang tropis dan banyak laut sangat berpotensi mengembangkannya.


Transportasi

Alat transportasi paling ramah lingkungan tentu saja adalah sepeda! Sudah banyak dikembangkan sepeda yang sangat efisien dari sisi energi, bahkan ada yang memiliki solar panel untuk menyerap energi matahari. Sepeda semacam ini dapat digunakan menempuh jarak ribuan kilometer.

Untuk beban yang sedikit berat di medan yang datar, becak dan pedati sebenarnya juga ramah lingkungan. Namun untuk jarak jauh dan beban raksasa, tentu saja kereta listrik lebih ramah lingkungan. Listriknya bisa dibangkitkan terpusat pada Pusat Listrik Tenaga Air, Panas Bumi atau sejenisnya. Kendaraan umum seperti bus juga lebih ramah lingkungan dibanding mobil pribadi. Lebih ramah lagi jika menggunakan baterei listrik. Di Swiss sudah 20 tahun digunakan bus listrik dengan baterei berupa gandengan kecil, yang jika mendekati kosong gampang diganti dengan yang penuh, sambil menunggu yang kosong diisi ulang.

Untuk transportasi individual bermesin, mobil listrik lebih ramah lingkungan dibanding mobil biasa. Masalahnya, kapasitas baterei dalam menyimpan energi saat ini masih belum sebanyak bensin pada berat yang sama. Nilai optimal baterei ini baru akan tercapai kalau menggunakan sel bahan bakar (fuel-cell), di mana energi disimpan dalam air yang dipisahkan (elektrolisa) ke hidrogen dan oksigen. Reaksi hidrogen-oksigen akan menghasilkan energi sangat besar dengan limbah kembali berupa air. Namun teknologi fuel cell saat ini masih sangat mahal (belum layak pasar).

Saat ini, mobil listrik baru dipakai secara terbatas di bandara atau rumah sakit. Namun beberapa industri mobil sudah meluncurkan mobil hybrid (misalnya Toyota Prios), yang berpenggerak listrik dan bensin. Saat macet, mesin listrik yang bekerja. Saat kecepatan optimal, mesin bensin akan mengambil alih. Jika diperlambat, energi mesin bensin dipakai untuk mengisi baterei.

Pada level sederhana, banyak inovasi juga dapat digunakan pada kendaraan biasa. Misalnya alat tambahan yang dapat dipasang untuk mengoptimalkan pembakaran. Pabrik mobil juga berlomba mengembangkan “3-liter-cars” – mobil yang dengan 3 liter bensin dapat menempuh jarak 100 Km.

Di laut juga dikembangkan kapal modern yang lebih ramah lingkungan, yakni yang menggunakan mesin dan sekaligus layar mekanis! Layar ini dapat dikembangkan otomatis jika arah dan kecepatan angin menguntungkan. Penggunaan energi angin dapat menghemat bahan bakar hingga 50%.

Teknologi energi dan transportasi yang ramah lingkungan termasuk yang saat ini paling dilindungi oleh industri negara maju dan karenanya paling mahal.


Informasi dan Komunikasi

Komunikasi elektronik adalah sangat ramah lingkungan jika diterapkan dengan tepat. Telekomunikasi akan mengurangi kebutuhan transportasi, berarti hemat energi. Informasi juga dapat disebarkan tanpa kertas (paperless) sehingga mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang.

Teknologi kertas daur ulang juga termasuk bagian upaya ramah lingkungan di sektor informasi. Dalam hal ini, tinggal menunggu kesadaran para penerbit. Jika di Indonesia, para penerbit justru berlomba menggunakan kertas yang putih agar terkesan lux, di luar negeri getol dikembangkan kertas daur ulang. Konon untuk mencetak novel Harry Potter 7, sampai dikembangkan 32 jenis baru kertas daur ulang. Penerbit di Kanada menggunakan kertas daur ulang 100%, sementara di Amerika baru 30%. Upaya ini sudah membuat edisi bahasa Inggris novel ini menghemat penebangan hampir 200 ribu pohon dan 8 juta kg gas rumah kaca.


Kesimpulan

Dengan demikian, bila ada kemauan kuat, sebenarnya banyak yang sudah dapat dilakukan oleh negara ataupun masyarakat negara berkembang untuk menjadikan negeri mereka lebih ramah lingkungan, tanpa harus menunggu belas kasihan atau hutang transfer teknologi dari negara-negara maju, yang umumnya dikaitkan beberapa syarat politis, syarat-syarat yang bernuansa penjajahan.

Teknologi yang dipatenkan oleh industri di negara maju pun, setelah 20 tahun akan habis patennya, dan dapat ditiru dan dikembangkan lebih lanjut oleh siapapun. Para ilmuwan, peneliti dan insinyur negara-negara berkembang harus lebih proaktif, kreatif dan tidak pasrah pada situasi, atau justru malah bangga sekedar menjadi karyawan atau buruh murah bagi industri dari negara-negara maju.

Jadi tak benar bila semuanya urusan bisnis. Masalah transfer teknologi adalah soal kegigihan negara berkembang untuk merebut teknologi serta niat baik negara maju untuk berbagi.<span>

Karbon dioksida dan bahayanya



Salah satu penyebab global warming adalah emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Menurut struktur kimianya, bahan bakar yang juga disebut hidrokarbon terdiri dari rantai ataom karbon dan hidrogen. Jika hidrokarbon ini dibakar dengan oksigen, maka akan menghasilkan karbondioksida dan uap air. Tetapi jika pembakarannya tidak sempurna maka akan dihasilkan juga karbonmonoksida yang sangat beracun. 
Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam. Pertama, pembangkit listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang energi 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, sementara energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit! Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun! Kedua, pembakaran kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah kendaraan bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida yang masuk ke atmosfer per tahun?
Penting diingat, emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun sistem industri dan transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA SEKALI! Karena Perubahan Iklim adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti secara internasional. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka Konvensi untuk Perubahan Iklim (Framework Convention on Climate Change) tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka konvensi ini mengikat secara moral semua negara-negara industri untuk menstabilkan emisi karbondioksida mereka.
Sayangnya, hanya sedikit negara industri yang memenuhi target. Langkah selanjutnya berarti membuat komitmen yang mengikat secara hukum dan memperkuatnya dalam sebuah protokol. Dibuat lah Kyoto Protocol atau Protokol Kyoto. Tujuannya: mengharuskan negara-negara industri menurunkan emisinya secara kolektif sebesar 5,2 persen dari tingkat emisi tahun 1990.

Senin, 06 Juni 2011

Electronic Waste

Selama ini kita hanya hanya mengetahui 2 jenis sampah , yaitu sampah organik (Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau) dan sampah anorganik (sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang) . Namun berhati-hatilah dengan sampah yang satu ini ! jenis sampah ini dapat jauh lebih merusak lingkungan kita dari 2 jenis sampah diatas . Ya , Itu adalah sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan salah satunya adalah sampah elektronik (Electronic Waste / E-waste).





Sampah Elektronik adalah sampah yang berasal dari barang-barang elektronik , seperti televisi , AC , koputer , tinta , dan lainnya .
Dampak yang dapat dihasilkan dari Smpah elekktronik tersebut adalah :
jika di timbun dalam tanah, zat tersebut bisa mencemari tanah. 

jika dibakar, asapnya langsung mencemari udara
jika dihancurkan, dalam proses pelelehannya, sampah tersebut melepaskan merkuri dan cadmium (logam beracun) ke udara,tanah, dan air. merkuri dan cadmium bisa menyebabkan kanker, sakit ginjal, terganggunya sistem saraf,kerusakan hati dan penyakit kulit pada manusia.
Mengerikan, bukan ..?
Maka dari itu , agar sampah elektronik tidak menjadi semakin parah . ikutilah tips berikut :

- pilih gadget yang fiturnya bisa di upgrade. jadi nggak perlu ganti gadget kalau cuma pengen
lebih canggih saja.
- cek produsen gadget tersebut,apakah mereka punya tempat penampungan E-waste. dengan

begitu, kita bisa mengembalikan gadget pada mereka jika sudah tak berfungsi.
- jika produsennya nggak menyediakan penampungan, kirim sampah elektronik itu ke lembaga
yang melayani E-waste recycle.




Mari cintailah lingkungan dengan cara selektif dalam memilih teknologi !

Pentingnya Menjaga Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana kita tinggal , menghirup oksigen dan menghabiskan waktu hidup kita , juga bisa menjadi teman hidup yang baik untuk kita . Tanpa adanya lingkungan yang baik hidup kita akan menjadi sulit , dan kita pun akan stress secara tidak langsung . Maka dari itu cintailah lingkungan kita dengan cara anda sendiri ..
Tapi , bagaimana caranya menjaga lingkungan yang baik ..?
Tak perlu pusing , lakukanlah hal yang anda lakukan sesuai kemampuan dan keahlian anda .
berikut beberapa tips yang akan memandu anda untuk menjaga lingkungan dengan baik :

Untuk kategori sampah :

1. Jangan pakai kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjaan yang dapat selalu
dipergunakan lagi.
2. Jangan langsung membuang botol plastik sesudah minum. Isi air lagi dan pakai kembali
walaupun jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke. Untuk yang biasa
minum di mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh agar tidak usah beli lagi.
3. Lebih baik lagi beli botol minum jadi bisa selalu diisi ulang dan tidak usah beli botol air
mineral lagi.
4. Menanamkan kepada anak-anak untuk berperilaku “hidup bersih” sepanjang waktu dan
dimana saja.
5. Membawa sampah hingga ke rumah (diselipkan ke saku) apabila tidak ada tempat sampah di
sekitar. (namun biasanya selalu ada tempat sampah dimana saja). Tinggal kemauan dari diri
sendiri untuk melangkah dan membuka tempat sampah lalu membuang sampah pada
tempatnya.
6. Memisahkan sampah plastik, sampah daun, dan botol/kaleng pada tempatnya masing-
masing. Kampanye ini kian marak dilakukan di seluruh dunia, mengingat semakin “panasnya”
bumi kita oleh banyaknya sampah plastik.
7. Untuk perokok, usahakan membawa asbak yang ada penutupnya kemanapun Anda pergi. Ini
penting mengingat puntung rokok terbuat dari serat yang susah terurai. (terinspirasi dari
orang Jepang). Saat ini telah banyak dijual asbak tipe ini. Di Tunjungan Plaza, tepatnya di
Daishou banyak dijual produk ini.
8. Saat ini banyak kerajinan-kerajinan tangan yang terbuat dari sampah (plastik terutama).
Jadikan ini untuk inspirasi usaha. Semakin banyak sampah plastik yang dijadikan kerajinan
tangan, Insya Allah mampu mengurangi emisi sampah plastik di skitar kita.

Contoh kreativitas menjaga lingkungan kita dengan memanfaatkan sampah ..:


Hasil daur ulang kertas
Hasil daur ulang sampah plastik

Untuk kehidupan sehari-hari :


1. Gunakan air, listrik, bahan bakar lain seperlunya saja. Banyak cara yang dapat dilakukan,
misalnya:
* Tutup rapat-rapat keran air setelah digunakan.
* Saat mencuci piring, jangan membersihkan di bawah air keran yang mengalir.
* Saat sikat gigi, gunakan segelas air untuk berkumur. Jangan membiarkan air keran terus
mengalir selama menyikat gigi.
* Matikan lampu, TV, radio, atau alat elektronik lainnya saat ngga dipakai.
* Gunakan lampu neon sebagai pengganti lampu pijar. Selain lebih terang untuk jumlah
pemakaian energi yang sama, lampu neon juga lebih tahan lama
* Hindari penggunaan kendaraan untuk menempuh tempat yang berjarak dekat. Biasakan
jalan kaki, selain lebih sehat, polusi juga dapat dikurangi.

Cara-cara lainnya :

1. Menanam Pohon. Dimanapun kalau ada lahan kosong, usahakan ditanami. (tapi ingat, ijin dulu
sama pemilik tanah, dan jelaskan maksud penanaman itu untuk mengurangi emisi gas karbon
dioksida dan lingkungan hidup)
2. Pohon apa saja yang baik untuk menyerap emisi karbon dioksida? Bambu ! Yup, bambu
adalah salah satu tanaman yang mampu menyerap emisi karbon dengan tingkat yang tinggi.
Hal ini dikarenakan proses fotosintesis bambu yang lebih efisien dibandingkan dengan varietas
tanaman jenis lainnya.
3. Menggunakan kendaraan umum untuk bepergian. Yup! Dengan naik kendaraan umum, kita
dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi kita. Hal ini juga
bakalan mengurangi kepadatan, kemacetan, dan banyaknya lalu lintas di jalan sekitar kita.
4. Selalu ikut berpartisipasi tentang Bumi Sehat, Global Warming, atau hal-hal lain yang
berkaitan tentang menjaga kelestarian Bumi tempat kita berpijak ini. Entah di blog, facebook,
twitter, dan lain-lain. Namun yang lebih penting adalah, tanamkan kepada diri sendiri untuk
berpola hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dan sehat adalah gayaku, hidup sehat dan bersih
adalah my lifestyle. Daripada suatu saat dunia kita tiba-tiba dilanda kehancuran yang tak
terduga!
Masih banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan untuk lingkungan kita tercinta ini , cintailah lingkungan dan lingkungan pun akan lebih mencintai kita ...
Selamat mencoba !



Sabtu, 04 Juni 2011

Musik Daur Ulang



Siapa bilang sampah seperti barang-barang bekas tidak bisa dimanfaatkan menjadi suatu barang yang menghasilkan ? salah besar ! ternyata sampah berupa barang-barang bekas bisa menjadi teman musik yang menyenangkan !  mau tahu buktinya ? ini dia ....
hasil kreatifitas , bakat dan kepintaran para pemuda inilah yang membuat sampah menjadi suatu barang yang kembali menjadi "mahal" . berikut ini dua contoh grup yang memanfaatkan sampah sebagai salah satu modal kesuksesannya .
1. Perkusi kandank jurank doank
Ini adalah grup perkusi hasil didikan Dik Doank . Kreativitas yang menghasilkan harmonisasi lagu yang baik juga semangat para remaja yang membuat tim perkusi ini dikenal oleh banyak orang . Tim ini pun pernah mengikuti acara Indonesia's Got Talent yang membuatnya lebih dikenal oleh masyarakat .
grup ini menggunakan ember cat , ember kaleng dan stick sebagai alat musik daur ulangnya .
ini adalah video perform mereka ketika tampil di Indonesia's Got Talent :



2. Rampak Perkusi SMK WIKRAMA
 Melihat barang-barang yang tidak digunakan dan hanya disimpan di gudang , munculah kreativitas yang luar biasa . Menjadikan alat tersebut alat musik yang dapat didengar baik oleh orang lain . 
rampak perkusi dalam acara penanaman 2000 pohon
Ketukan yang dihasilkan oleh rampak perkusi SMK WIKRAMA terinspirasi dari perkusi marching band yang alhasil jenis ketukan dan rolling musik perkusi ini hampir seperti perkusi marching band .
Bahan-bahan yang digunakan antara lain kursi plastik bekas , tong sampah bekas (terbuat dari ember cat) , ember makanan , saron , botol bekas , dan stick .
dan inilah videonya :



Mereka adalah orang-orang kreatif yang bisa memanfaatkan suatu barang apapun yang dianggap tidak penting menjadi bahan inspirasi yang baik bagi orang lain . Ya ! kita pun harus sama seperti mereka .. Pedulilah pada lingkungan karena tuhan menciptakan bumi ini dengan sempurna . Jangan hanya menjadi perusak di bumi kita tercinta ini , tapi jadilah pemimpin yang baik untuk membuat bumi kembali tersenyum .